Tuesday 1 December 2009

berdakwah dengan hati..



"Maka disebabkan rahmat Allah atasmu, kamu berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkan mereka dan mohonkanlah ampun bagi mereka…”(QS.:3:159)

Saudaraku, Sejarah telah memaparkan pancaran pesona akhlaq Rasulullah dalam perjuangan dakwah beliau sebagai suri teladan bagi kita (QS.:33:21). Kemudian Allah SWT menguatkan dengan firman-Nya “wa innaka la’alaa khuluqin ‘azhiim. Dan sesungguhnya engkau memiliki akhlak yang mulia.”(QS.:68:4). Tentunya ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Rumusan nyata dan gamblang tentang model manusia terbaik. Maka siapa yang ingin berhasil dalam mengemban tugas dakwah sebagaimana Rasul, hendaklah mengikuti jejak langkah Rasulullah dan menerapkan akhlaq Rasulullah dalam segenap aktivitas kehidupannya.

Dulu sering kita jumpai keluhan-keluhan dan kekecewaan terhadap penanganan dakwah di kalangan para mutarobbi –binaan atau murid ngaji atau anggota tarbiyah-. Fenomena berjatuhannya para aktivis dakwah, ditambah lagi dengan ketidaksukaan mereka terhadap pola dakwah ternyata – menurut mereka – disebabkan karena seringnya mereka menerima perlakuan yang tidak bijaksana.

Jawaban sederhana dari permasalahan di atas boleh jadi karena ketidak utuhan kita dalam meneladani Rasul atau bahkan mungkin karena kita belum mampu menanamkan akhlaq Rasul pada diri mereka. Akibatnya kita sering tidak sabar dan tidak bijaksana menyikapi mereka, sementara merekapun terlalu mudah tersinggung dan cengeng menyikapi teguran dan nasihat yang mereka anggap sebagai pengekang kebebasan. Komunikasi yang tidak sehat ini sebenarnya bisa diatasi dengan menyadari sepenuh hati akan begitu pentingnya penanaman dan penerapan akhlaq Rasulullah dalam berbagai pendekatan dakwah. Ditinjau dari segi juru dakwah, keinginan meluruskan, teguran, penugasan, sindiran dan sebagainya sebenarnya dapat dikemas dengan akhlaq. Begitupun dari segi mad’u –peserta dakwah atau yang didakwahi- ; ketidakpuasan, ketersinggungan, perasaan terkekang dan kejenuhan juga dapat diredam dengan akhlaq. Akhlaq menuntun kepada kemampuan untuk saling menjaga perasaan, saling memaklumi kesalahan dan mengantarkan kepada penyelesaian terbaik.

Banyak murabbi –pembina atau yang mentarbiyah- yang dikecewakan dan ditinggalkan binaaanya, tapi dia mampu mengemas luka itu dengan empati dan terus mendoakan kebaikan bagi binaannya. Bahkan diiringi harapan suatu saat Allah swt. mengembalikan binaannya dalam aktvitas dakwah, walaupun mungkin bukan dalam penanganannya. “Mungkin dengan saya tidak cocok, tapi semoga dengan murabbi lain cocok”. Ada mutarabbi yang diperlakukan tidak bijaksana oleh murabbinya namun akhlaq menuntunnya untuk mengerti dan menyadari bahwa murabbinya bukan nabi, sehingga dia tidak dendam dan menjelek-jelekkan murabbinya, melainkan tetap merasa bahwa murabbi dengan segala kekurangannya telah berjasa banyak padanya. Dia tidak membenci dakwah meskipun dia dikecewakan oleh seorang aktivis dakwah.

Di antara nilai-nilai akhlaq yang semuanya mesti kita tanamkan dalam diri kita masing-masing adalah dua nilai yang cukup relevan dengan kelancaran dakwah, yaitu kelembutan dan rendah hati.

Kelembutan adalah perpaduan hati, ucapan dan perbuatan dalam upaya menyayangi, menjaga perasaan, melunakkan dan memperbaiki orang lain. Kelembutan adalah kebersihan hati dan keindahan penyajian yang diwujudkan dalam komunikasi lisan maupun badan. Bukanlah kelembutan bila ucapannya lembut tapi isinya penuh dengan kata-kata kasar menyakitkan (nyelekit). Bukan pula kelembutan bila menyampaikan kebenaran tapi dengan caci maki dan bentakan.

Berwajah manis penuh senyum, memilih pemakaian kata yang benar dan pas (qaulan sadidan), memaafkan, memaklumi, penuh perhatian, penuh kasih sayang adalah tampilan kelembutan. Wajah sinis, penuh sindiran yang terkadang tanpa tabayyun, buruk sangka, ghibah, mendendam, emosional merupakan kebalikan dari sifat kelembutan.

Rendah hati merupakan perpaduan hati, ucapan dan perbuatan dalam upaya mendekatkan atau mengakrabkan, melunakkan keangkuhan, menumbuhkan kepercayaan, membawa keharmonisan dan mengikis kekakuan. Angkuh, sok pintar dan hebat, merasa paling berjasa, merasa levelnya lebih tinggi, minta dihormati, enggan menegur atau menyapa lebih dulu, tidak mau diperintah, sulit ditemui atau dimintai tolong dengan alasan birokratis, menganggap remeh, cuek dan antipati merupakan lawan dari rendah hati. Allah swt. berfirman dalam surah Asy Syu’araa ayat 215 “Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang beriman yang mengikuti kamu.”

Bila Rasulullah saw. saja dengan berbagai pesona dan kelebihannya diperintah untuk tawadhu (dan Rasul telah menjalankan perintah itu), tentulah kita yang apa adanya ini harus lebih rendah hati. Rendah hati terhadap murabbi, rendah hati terhadap mutarabbi dan rendah hati terhadap seluruh orang-orang beriman menunjukkan penghormatan kita pada Rasul dan pada kebenaran Al-Qur’an. Sebaliknya, keangkuhan dan perasaan lebih dari orang lain menandakan masih jauhnya kita dari Al-Qur’an dan Hadist.

Saudaraku, Marilah kita lebih mengaplikasikan apa-apa yang sudah kita ketahui. Betapa pemahaman kita tentang pentingnya akhlak dalam mengantarkan pada kesuksesan dakwah mungkin sudah cukup mumpuni. Namun tinggal bagaimana kita terus meningkatkan penerapan nilai-nilai akhlaq itu dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya dalam mengemban tugas dakwah. Telah dan akan terus terbukti bahwa sambutan masyarakat terhadap dakwah adalah di antaranya karena pesona akhlaq kita, kelembutan kita, memaklumi, mengingatkan dan meluruskan mereka dan kerendahhatian kita untuk terus bersabar mendekati dan menemani hari-hari mereka dengan dakwah kita. Dalam konteks khusus pun demikian, betapa kelembutan dan kerendahhatian ternyata lebih melanggengkan atau mengawetkan binaan-binaan kita untuk terus berdakwah bersama kita.

Saudaraku, Hendaknya dari hari ke hari kita terus mengevaluasi diri, membenahi akhlaq kita dan memantaskan diri (sepantas-pantasnya) sebagai seorang juru dakwah. Memang kita manusia biasa yang penuh salah dan kekurangan, namun janganlah itu menjadi penghalang kita untuk bermujahadah diri menuju kepada kedewasaan sejati. Masa lalu yang kasar dan angkuh hendaklah segera pupus dari diri kita. Kita mulai membiasakan diri untuk lembut di tengah keluarga, di antara aktivis dakwah hingga ke masyarakat luas. Kita mesti melatih kerendahhatian di tengah murid-murid kita, dengan sesama aktivis, pada murabbi kita hingga ke seluruh masyarakat. Dan pada akhirnya nanti insya Allah kita dapatkan keberhasilan dakwah Rasulullah terulang kembali, lewat hati, ucapan dan perbuatan kita yang telah diwarnai nilai-nilai akhlaq.

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

“Serulah mereka ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah dengan cara yang baik pula. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS 16:125). Allahu a’lam..

from: dakwatuna.com.

Wednesday 18 November 2009

kenali orang yang berjaya meruntuhkan khilafah islam turki..



SEJARAH KAMAL ATATURK..

Beliau ialah Mastafa Kamal Ataturk yang diberi gelaran alGhazi
(orang yang memerangi).
Perkataan Ataturk bermakna bapa orang Turki. Artaturk ialah orang yang bertanggungjawab
meruntuhkan Khilafah Islam Turki
pada tahun 1343H (1924M).
Beliau dilahirkan pada tahun 1299H (1880M) di bandar salonika, Greek yang ketika itu
merupakan taklukan Khilafah Uthmaniyyah. Bapanya bernama Ali Reda Afandi, berkerja
sebagai pengawal di jabatan Kastam. Ada yang mengatakan belaiu ialah bapa tiri Ataturk dan
bukan bapa kandungnya. . Ada juga yang mengatakan Ataturk oleh Guru matematiknya yang
bernama Mustafa. Mustafa bertugas di sekolah Ataturk iaitu sebuah sekolah menengah tentera
dan pada ketika itulah beliau tertarik dengan kebolehan Ataturk dalam bidang matematik lalu
mencadangkan nama Mustafa Kamal.
H.S. Armstrong, salah seorang pembantu Ataturk dalam bukunya yang berjudul alZi'bu
alAghbar
atau alHayah
alKhasah
li taghiyyah telah menulis:
'Sesungguhnya Ataturk adalah daripada keturunan Yahudi. nenek moyangnya adalah Yahudi
yang berpindah dari Sepanyol ke bandar Salonika.'
Golongan Yahudi ini dinamakan dengan Yahudi Daunamah yang terdiri daripada 600 buah
keluarga. Mereka mendakwa memeluk Islam pada tahun 1095H (1683M), tetapi masih menganut
agama Yahudi secara senyapsenyap.
Ini diakui sendiri oleh bekas Presiden Israel, Yitzak Zifi,
dalam bukunya Daunamah terbitan tahun 1377H (1957M):
Ada kumpulankumpulan
agama yang masih menganggap diri mereka sebahagian daripada Nabi
Israel...... Antara mereka ada satu kumpulan iaitu kumpulan Daunamah yang Islam hanya pada
zahir tetapi mengamalkan ajaran Yahudi secara senyapsenyap.
Ketika Mustafa kamal mencapai usia 12 tahun, beliau memasuki Sekolah Tentera Salonika.
Kemudian beliau menyambung pelajaran di Akademi Tentera Monasitar pada tahun 1302H
(1885M). Pada tahun 1322H (1905M), beliau memasuki kolej tentera di Istanbul dan
menamatkan latihan ketenteraannya pada tahun 1325H. (1907M). Kemudiannya, belaiu telah
ditugaskan di Kem Tentera Batalion ketiga di Salonika.
Disini bermulanya usaha Ataturk dalam memusuhi Khalifah Uthmaniyyah dan agama islam.
Dengan kedudukannya sebagai graduan kolej tentera, beliau telah mengigatkan rakanrakan
pegawainya agar tidak tertipu dengan pemikiran dunia Islam.
Belaiu telah mengubah ucapan Assalaualakum kepada Marhaban Bikum (Selamat Datang).
Tindakan belaiu selanjutnya ialah menubuhkan Pertubuhan Kebagsaan dan Kebebasan yang
bertujuan untuk menghapuskan Kerajaan Uthmaniyyah yang menurutnya mengamlkan
pemerintahan kuku besi,tetapi malangnya Pertubuhan Bersatu dan Maju yang ketika itu juga
bergiat cerdas menentang pemerintahan Islam telah menjadi batu penghalang kepada pengerakan
Ataturk ini.
Imej Mustakam Kamal menonjol selepas meletusnya Perang Dunia Pertama apabila beliau
dipilih sebagai panglima pasukan ke 19
di Sinaq Qal'ah. Pasukannya dapat mengalahkan tentera
British sebanyak dua kali di Semanjung Ghalibuli di Balkan Darnadil mestkipun kekuatan
tentera British mampu mengalahkan tentera Artaturk. Dengan kemenangan tersebut, Ataturk
telah dinaikkan pangkat kapten dan kemudiannya jeneral pada tahun 1335H.(1916M).
Pada hakikatnya, kemenangan yang dicapai oleh Mustafa kamal adalah kemenangan yang
disengajakan dirancangkan oleh tentera Inggeris supaya reputasi Ataturk dipandang tinggi oleh
Kerajaan Uthmaniyyah. Ini kerana peperangan di antara tentera Uthmaniyyah dengan tentera
bersekutu berlanjutan selama beberapa hari tanpa manamana
pihak mencapai sebarang
kemenangan sehingga menyebabkan keduadua
belah pihak bertahan dikawasan masingmasing
untuk beberapa bulan. Akirnya pihak Inggeris secara mengejut tanpa disangkasangka
telah
meninggalkan kawasan pantai Ghalibuli. Pada tahun 1337H (1918M), Ataturk telah mengetuai
satu pasukan tentera di Palestin. Beliau telah menghentikan peperangan terhadap Inggeris,
musuh Kerajaan Kerajaan Uthmaniyyah secara mengejut dan membenarkan Inggeris mara ke
sebelah utara tanpa mendapat sebarang tentangan. Ketika itulah ia mengadu jatuh sakit dan
telantar di di Kem Nablus. Tindakannya itu telah menimbulkan pelbagai spekualasi dan tanda
tanya, lantas beliau membawa pasukan tenteranya ke utara sehingga ke Damsyik. Di sana, beliau
telah mengeluarkan perintah supaya menghentikan tentangan terhadap Inggeris sekaligus
membuka peluang kepada Inggeris untuk mara ke wilayahwilayah
Uthmaniyyah.
Selepas kekalahan Turki dan perisytiharan gencatan senjata, Inggeris meminta khalifah
membubarkan Dewan Rakyat yang berkuasa menentukan kekuasaan khalifah. Selepas
pembubaran itu, Inggeris mencetuskan pula huru hara dalam istana Kerajaan Uthmaniyyah
sepanjang tempoh dua tahun 1337 1338H
(19181919M)
dan meminta khalifah menghentikan
angkara yang sengaja mereka rancangkan itu. Mereka kemudian mencadangkan Mustafa Kamal
untuk memikul tugas tersebut. Ini supaya Mustafa dapat menjadi orang yang berupaya
memenuhi aspirasi rakyat dan satusatunya
pegawai tinggi tentera yang layak mendapat
penghargaan daripada pihak tentera.
Kedudukkan dan kehebatan Mustafa kamal kini kian terserlah di mata orang ramai, manakala
reputasi institusi khalifah pula semakin menurun. Pada waktu yang sama beliau telah
merealisasikan perancangan Pihak Bersekutu untuk menguasai wilayahwilayah
Kerajaan
Uthmaniyyah.
Taktik yang digunakan oleh Inggeris untuk menjayakan rancangan tersebut ialah dengan
membebaskan Greek daripada penguasaan Izmir dan ini terangterang
bercanggah dengan teks
perjanjian yang telah dimenteraikan oleh Pihak Bersekutu. Semua ini berjalan dengan pantas
sekali apabila tentera Greek melepaskan tembakan kepada orang islam Turki di jalanjalanraya,
memaksa mereka menaggalkan tarbus yang kemudian dipijakpijak
dengan kaki, menaggalkan
purdah yang dipakai oleh wanita Muslim, membakar perkampungan Islam di Izmir dan
menyembelih orang Islam tanpa belas kasihan.
Di tengahtengah
kegawatan tersebut, kapal Ainabuli telah berlabuh di perairan Izmir di tengahtengah
armada laut Inggeris dan Greek, lalu Ataturk menuju ke Izmir dan mengerah segala
keupayaannya dan memperlihatkan modus operandi yang menyakinkan dalam menentang Greek.
Ataturk mengutus telegram kepada khalifah untuk menjelaskan keadaan yang genting ini. Akan
tetapi kerajaan mendesak beliau pulang untuk mengelakkan belaiu daripada terus menibulkan
huruhara.
Khalifah cuba memujuk Ataturk tetapi belaiu tetap enggan pulang malahan
menghantarkan telegram kepada baginda, "Saya akan tinggal di anadul sehingga kemerdekaan
dapat dicapai."
Ataturk mula melancarkan revolusi yang disokong sepenuhnya oleh Inggeris dan beliau telah
berjaya pada peringat permulaan. Ini berlaku apabila gerakan belaiu telah diserati oleh para
pemimpin muda dan pemikirpemikir
yang meletakkan syarat agar tidak membabitkan khalifah.
Pertempuran di antara tentera Uthmaniyah dengan Greek telah berlanjutan selama satu setengah
tahun. Semasa pertempuran sedang berlaku, Pihak Bersekutu telah mengumumkan bahawa
mereka berkecuali. Sungguh menghairankan kerana senjatasenjata
yang dibelakkan kepada
Mustafa Kamal adalah dari Rusia hasil perancangan rapi pihak Inggeris di Busfor sekalipun
Rusia memang memusuhi Kerajaan Uthmaniyyah.
Pada 23 Mac 1921M (1340H), tentera Greek mencetuskan kembali api peperangan. Pada bulan
September tahun yang sama, pertempuran di antara keduadua
belah pihak terhenti apabila Greek
menarik keluar tenteranya dari Izmir. Dua hari selepas itu, tenteratentera
Uthmaniyyah mula
memasuki Izmir tanpa menggunakan sebarang kekerasan.
Propaganda Barat telah membesarbesarkan
kemenangan pimpinan Mustafa Kamal ini dan
menyebarkannya dengan cepat ke negaranegara
Islam. Orang islam telah tertipu dengan
tindakkan Mustafa yang berjaya memenuhi aspirasi mereka sehinggakan Ahmad Shauqi pernah
memuji belaiu melalui sebuah qasidah yang mengumpamakan Ataturk seperti Khalid bin alWalid.
Maha Besar Allah betapa kemenangan yang penuh keajaiban, Khalid Turki hidupkanlah
kembali, Khalid Arab.
Malangnya impian mereka yang tertipu dengan tindakan Mustafa tidak tercapai kerana 3 Mac
1343H (1924M)., tersiar berita tentang pembubaran Kerajaan Khalifah. Khalifah dan kerabat
diraja telah dihalau keluar dari negara Turki, manakala dua buah kementerian iaitu Kementerian
Wakaf dan Kementerian Undangundang
Syari'ah telah dimansuhkan. Sekolahsekolah
agama
telah ditukar menjadi sekolahsekolah
awam.
Musuhmusuh
Islam melihat bahawa penghapusan Khilafah Islamiah bukanlah suatu perkara
mudah. Ia hanya akan tercapai dengan cara menonjolkan seorang wira yang agung dan Mustafa
merupakan orang yang digelar wira tersebut.
Pihak Inggeris telah melaksanakan rancangan ini bersamasama
Mustafa Kamal sendiri. Mereka
juga telah membebaskan Greek dari Izmir dengan mendakwa Mustafa adalah pahlawan sebenar
yang menjayakan kemenangan tersebut. Seluruh rakyat mula mempercayai perkara ini dan bagi
Inggeris inilah masa yang paling sesuai untuk memasukkan jarumnya bagi menghancurkan
Islam.
Sungguh menghairankan, cara ini masih tetap digunakan oleh musuhmusuh
Islam untuk
menlancarkan serangan terhadap islam sehingga hari ini.
Inggeris mengiktiraf kemerdekaan Turki dan mengundarkan tenteranya apabila Ataturk
membubarkan pemerintahaan khalifah. Pernah seorang ahli Parlimen Inggeris menyoal Lord
Carrizon (Menteri Luar British ketika itu) dalam Dewan Parlimen Britain tentang pengiktirafan
kemerdekaan Turki. Lord Carrizon membalas, "Apa yang berlaku ialah Turki telah dikuasai
tanpa sebarang tentangan kerana kita telah menguasai kekuatan spiritualnya iaitu Sistem khilafah
Islam". Syeikhul Islam, Mustafa sabri selepas melarikan diri ke Mesir pernah berkata, Memang
mudah sekali Inggeris menjadikan Mustafa Kamal sebagai wira pada saat mereka menekan
Khalifah dang mengulingkan baginda.
Dalam episod ini terserlahlah kebolehan Ataturk pada pandangan orang islam. Ataturk adalah
seorang lelaki yang tidak ada tolok bandingnya bagi Inggeris. Beliau telah meruntuhkan kesucian
Islam (lebihlebih
lagi peradabannya) dalam masa satu hari sahaja sedangkan pihak Inggeris
sendiri tidak mampu untuk melakukannya walaupun setahun. Apabila Inggeris berasa yakin
dengan keupayaan dan kekuasaan Ataturk, mereka melantknya menjadi ketua kerajaan boneka
tersebut dan sesudah itu mereka pun ke luar dari negara kami."
Sesungguhnya pembubaran Sistem Khilafah Islamiah merupakan titik tolak dalam urutan strategi
yang didokong oleh Ataturk demi untuk memisahkan agama Islam daripada sistem pemerintahan
di Turki dan meminggirkan Islam daripada aspek kehidupan.
Ataturk melarang pakaianpakaian
Islam sebaliknya mewajibkan pemakaian fesyenfesyen
Barat. Dala tempoh beberapa tahun sahaja, beliau telah berjaya menghapuskan perayaan Hari
Raya Aidilfitri dan Hari Raya Aidiladha
serta melarang orang islam mengerjakan Ibadah Haji.
Beliau turut menutup beberapa buah masjid , umpamanya, mengubah Masjid Besar Aya Sofea
menjadi sebuah gereja dan selepas itu mendikan sebuah gedung.
Dalam urusan munakahat, belaiu melarang poligami dan membenarkan perkahwinan wanita
Islam dengan bukan Islam. Beliau membatalkan cuti hari Jumaat, melarangkan azan dalam
Bahasa Arab dengan menukarkannya kepada Bahasa Turki.
Disamping itu, belau turut menghapuskan penggunaan hurufhuruf
Arab dalam penulisan dan
menukarkannya kepada huruf Latin.
Tindakan yang dilakukan oleh Ataturk ini nyata sekali telah memisahkan budaya Turki daripada
akar umbi agama Islam dan menghapuskan satu peruntukan yang termaktub dalam
Perlembagaan Turki iaitu agama Islam sebagi agama rasmi negara Turki. Ataturk berusaha dan
berkerja keras untuk menghapuskan para penentangnya. Belai membakar akhbarakhbar,
menangkap ketuaketua
pengarang akhbar dan juga mengawasi para ulama. Ataturk juga telah
mengasaskan Parti rakyat Republikan pada tahun 1342H (1923M) dan menjadikan presidentnya
sehinggalah belaiu meninggal dunia pada tahun 1357H (1938M).
Ataturk hidup tanpa isteri dan anakanak.
Isterinya bernama latifah hanim hanya mampu tinggal
bersamanya selama setahun sahaja kerana tidak tahan denagn kefasikan Ataturk. Kediamannya
dipenuhi dengan segala macam kemungkaran daripada arak sehinggalah wanita. Ketika Ataturk
terlantar menunggu saat kematiannya, beliau begitu takut jika tidak ada orang yang dapat
mengantikannya dan mampu meneruskan apa yang telah dilakukannya sebelum ini. Lalu beliau
memanggil Duta Britain di Turki,Bercy Lorren ke kediamnya di Istanbul meminta duta tersebut
menggantikannya sebagai presiden. Ataturk mempunyai kuasa untuk memilih pengganti sebelum
beliau mati, tetapi duta tersebut menolak permintaan Ataturk.
Mustafa Kamal dikebumikan dalam keranda timah setelah disembahyangkan di istana presiden
yang dihadiri oleh beberapa orang pemimin kanannya yang saling bercanggah pendapat sama
ada patut atau tidak belaiu disembahyangkan. Jenazahnya kemudian di bawa ke Ankara dalam
upacara rasmi. Jawatan presiden kemudianya disandang oleh rakan Ataturk, Esmat Enunu pada
tahun 1357H (1937M).

Tuesday 27 October 2009

TAHUKAH ANDA APA YANG MENCANTIKKAN WAJAH?

Al-Ahnaf bin Qais tergolong dari golongan ulamak-ulamak yang terkenal di zaman hidupnya. Pada suatu hari datang seorang pemuda dari suku Tai'yi berkunjung ke rumahnya. Rumah Al-Ahnaf memang sentiasa dikunjungi oleh orang ramai, terutama oleh anak-anak murid dan sahabat-sahabatnya. Mereka sekalian menziarahinya dengan tujuan untuk menuntut ilmu darinya.

Kedatangan pemuda dari suku Tai'yi itu sangat menarik perhatiannya. Ahnaf mendapati pemuda itu sangat tampan serta kacak. Lalu ia pun bertanya: "Wahai orang muda, adakah engkau menghiasi wajahmu dengan sesuatu?."

"Benar tuan, sungguh saya ada menghiasi wajah saya dengan sesuatu," ujarnya dengan sopan serta ringkas. Pemuda itu menyambung lagi: "Kalau saya bercakap saya tidak bohong. Kalau ada orang sedang bercakap saya dengar. Kalau saya berjanji saya tepati dan jika saya diberikan sesuatu amanah saya tidak khianat."

Mendengar jawapan yang bernas itu, maka berkatalah Ahnaf: "Benar seperti katamu wahai orang muda, sungguh engkau telah menghiasi dirimu dengan akhlak yang mulia."

Thursday 18 June 2009

politik dan anda~

POLITIK DAN ANDA..

JIKA sebelum ini jarang orang berminat bercakap mengenai politik, melainkan golongan yang terbabit secara langsung dengannya, keadaan adalah sebaliknya, malah remaja juga berminat mengetahui senarionya.

Di rumah bersama seisi keluarga, minum bersama teman di warung atau restoran, mengisi masa terluang di pejabat, malah di jalanan, topik perbualan mengenai politik tidak ditinggalkan, khususnya menjelang Pilihan Raya Umum.


Sering juga diperkatakan bahawa politik itu kotor. Tetapi, hakikatnya orang yang terbabit dengan politik yang melakukan onak sehingga dikatakan kotor.

Penyalahgunaan kuasa, politik wang, maki hamun dan skandal seks menyebabkan politik dipalit kekotoran.

Tetapi, bagaimana Islam melihat politik dan pilihan raya itu sendiri. Nabi Muhammad s.a.w ketika mengembangkan Islam turut menggunakan politik.



Kamus Dewan Edisi Tiga, "politik" bermaksud ilmu cara pemerintahan, ilmu siasah dan ilmu kenegaraan; kedua, segala sesuatu berkenaan pemerintahan sesebuah negara atau hubungannya dengan negara lain dan ketiga, kelicikan, muslihat atau tipu muslihat.

Takrifan itu membuktikan makna politik amat luas, bukan saja merujuk kepada pengetahuan dan kebijaksanaan mentadbir negara, malah membawa maksud tipu muslihat.

Jadi, tidak hairan ada pihak menggunakan muslihat tersendiri untuk mendapatkan pengaruh dan gelaran yang diidamkan, kerana politik itu sendiri dari satu sudut dikatakan muslihat.

Penolong Pengarah Institut Latihan Islam Malaysia (ILIM), Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim), Zamihan Mat Zin, berkata politik ialah keupayaan manusia mengurus sesuatu, mengikut disiplin ditetapkan.

Beliau berkata, manusia sudah lama berpolitik malah di kalangan nabi termasuk Rasulullah s.a.w, baginda turut berpolitik.

"Nabi Muhammad s.a.w dari muda mempunyai kebijaksanaan termasuk berniaga sehingga Khadijah tertarik padanya, manakala Nabi Nuh a.s ada kepandaian mengemudikan bahtera.

"Nabi Yusuf pernah dilantik menteri dan Nabi Musa pernah berdoa supaya saudaranya, Nabi Harun menjadi pembantunya dalam gerak kerja dakwah," katanya.

Beliau turut mengungkap nas dari surah Thahaa, ayat 29, bermaksud: "Dan, jadikanlah bagiku, seorang penyokong dari keluargaku."

Dalam Islam, urusan membabitkan pelantikan pemimpin bukan perkara sampingan atau main-main, malah ia menjadi topik khusus dalam pewarisan Nabi Muhammad s.a.w bagi memastikan agama dan politik dunia terpelihara.

Justeru itu, katanya, menjadi kewajipan bagi umat Islam melantik pemimpin bagi memastikan Islam dan umatnya terbela dan apabila dilantik mesti ditaati.

"Wahai orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan rasul dan kepada ulil-amri (pemimpin) dari kalangan kamu. Kemudian jika kamu berselisih dalam sesuatu perkara, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul-Nya jika benar kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat. Yang demikian adalah lebih baik (bagi kamu), dan lebih elok pula kesudahannya." (an-Nisa: 59)

Zamihan berkata, Nabi Muhammad s.a.w sudah menggambarkan ada pemerintah yang memerintah dengan baik dan pemerintah yang buruk.

"Apabila pemerintah baik, Nabi kata kamu kena dengar dan apabila pemerintah yang buruk, disuruh kita menghindarinya. Itulah juga dinamakan politik," katanya.

Beliau berkata, kewajipan umat Islam ke atas pelantikan pemerintah adalah fardu kifayah seperti jihad dan menuntut ilmu.

"Tidak salah menggunakan sistem demokrasi walaupun asalnya dari barat, sebab ada kebaikannya.

"Walaupun ada yang kata tiada demokrasi dalam Islam, tetapi Islam tidak menafikan manfaat demokrasi.

"Malah, sistem pilihan raya seperti sekarang ini juga tidak mengongkong syariat Islam daripada terlaksana.

"Hari ini kerajaan melaksanakan pelbagai sistem Islam, seperti ekonomi Islam dan pendidikan Islam. Itu semua lanjutan sistem demokrasi.

"Jika ada yang mengatakan kena ketepikan pilihan raya dan kembali kepada sistem syura seperti zaman awal Islam, masalahnya kini tiada sistem khalifah. Bagaimana mahu kembali kepada cara itu, sebab sistem khalifah itu sendiri tidak ada.

"Kita tidak mampu kembali kepada sistem itu, tetapi kita kena ada cita-cita ke arah itu dan oleh kerana demokrasi menjadi latar belakang pemerintahan sistem negara, jadi tidaklah mengapa untuk menjadikannya wahana dalam pemerintahan dan orang Islam diberikan hak memilih.

"Walaupun dalam Islam tidak dinyatakan secara khusus penegasan membuang undi untuk memilih pemimpin, masih ada nas mengenai prinsip asas dalam surah al-Maidah supaya bantu membantu hal kebajikan dan bertaqwa serta melarang daripada melakukan dosa dan pencerobohan.

"Dalam konteks Malaysia yang dinilai pengundi ialah calon atau ideologi politik. Mengundi asalnya adalah harus, tetapi jika calon yang baik menjadi sunat malah wajib pula, sebaliknya calon jahat hukumnya haram disokong," katanya.

Beliau juga menjelaskan beberapa kriteria yang sewajarnya tersemat pada diri pemimpin, iaitu orang yang adil mempunyai ilmu mendalam, sempurna pancaindera dan tidak mengalami kecacatan (jika cacat seperti buta mudah ditipu orang), berpandangan terbuka, berwibawa dan berani mengemukakan pendapat, bijak, tegas dan dari keturunan mulia.

"Tetapi janganlah kerana politik timbul sengketa, sehingga anak berbalah dengan bapa, putus persahabatan dan suami isteri sampai bercerai.

"Dalam kempen juga kena ada etika, seperti bercakap benar, apabila berjanji ditunaikan, apabila diberikan amanah tidak khianat, apabila berselisih faham tidak melangkaui had, tidak mengadu domba dan menabur fitnah," katanya.



Sumber: http://seutastasbih.blogspot.com